Kamis, 09 Juni 2011

Redakan Sakit Kepala Tanpa Obat


Anda sering diganggu oleh sakit kepala yang tidak tertahankan? Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab, diantaranya stres atau perut yang sedang tidak bersahabat. Kerap kali Anda butuh solusi, namun segan terus-terusan minum obat pereda sakit kepala yang dijual bebas.
Untuk itu, Anda bisa mencoba beberapa cara berikut ini, agar bisa meredakan sakit dan segera kembali beraktivitas.
Teknik rileksasi
Mengambil nafas mendalam beberapa kali dan melakukan peregangan di area leher dan bahu dapat merilekskan otot yang kaku, yang berkontribusi pada sakit kepala. Sheena Aurora, MD, direktur Swedish Headache Center, di Seattle, menganjurkan solusi ini untuk meredakan sakit kepala yang terjadi karena Anda sedang stres. Selain itu, peregangan tubuh juga dapat memperbaiki postur tubuh yang buruk, yang juga merupakan salah satu penyebab sakit kepala.
Terapi panas atau dingin
Sensasi panas atau dingin cocok bagi jenis sakit kepala yang sifatnya ringan (bukan migren). Caranya mudah, Anda hanya perlu menempelkan kompres panas atau dingin (sekarang tersedia dalam kemasan praktis dan bisa dibeli di apotek retail) di bagian yang terasa sakit, lalu biarkan selama 15 menit.
"Pilihan kompres panas atau dingin itu tergantung pada preferensi Anda," kata Jason Rosenberg, MD, direktur Johns Hopkins Headache Center, Bayview, Baltimore. Para ahli masih belum menemukan mengapa terapi ini bisa efektif, namun diduga kompres dingin dapat memperlambat aliran darah dan mengurangi inflamasi. Sementara, kompres panas meningkatkan aliran darah dan meredakan nyeri.
Minum kopi
Untuk sakit kepala skala ringan, menyesap kopi yang mengandung kafein bisa jadi "obat" yang manjur. Kafein dapat menghambat adenosine, sejenis neurotransmiter yang dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan menciptakan tekanan. Minum minuman mengandung kafein sesaat setelah sakit kepala datang dapat membantu meredakan rasa nyeri. Namun, sayangnya ini hanya berlaku bagi mereka yang jarang minum kopi, atau konsumsinya tidak lebih dari 1 cangkir sehari. Bila Anda memang peminum kopi berat, bisa jadi "obat" ini kurang responsif.
Teh peppermint
Sakit kepala datang bersama dengan perut yang tidak nyaman? Minum saja teh peppermint untuk meredakannya.
"Peppermint terbukti dapat meredakan ketegangan di saluran gastrointestinal, sekaligus meredakan gejala sakit kepala," kata Audrey L. Halpern, MD, direktur Manhattan Center for Headache and Neurology.
Selain itu, perubahan neurokimia di otak akibat serangan sakit kepala juga dapat memengaruhi bagian otak yang menciptakan rasa mual, lanjut Halpern. Nah, teh peppermint akan juga membantu meredakan rasa tidak nyaman itu. Penting: Bila Anda sedang hamil, sebaiknya tidak mengonsumsi peppermint tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Sabtu, 04 Juni 2011

MEDIA PERPUSTAKAAN

BAB I
PENDAHULUAN

Perpustakaan merupakan bagian penting dari komponen pendidikan yang tidak dapat  dipisahkan keberadaannya dari lingkungan sekolah. Sebagai salah satu pendidikan Perpustakaan Sekolah berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar siswa, memnbantu siswa dan guru dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah.

Pendidikan tidak mungkin terselenggara dengan baik bila para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang bersangkutan.

Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi pemakainya. Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang perpustakaan lebih mendalam. Makalah ini akan membahas pengertian dari perpustakaan itu sendiri, jenis-jenis dari perpustakaan, fungsi perpustakaan, serta perpustakaan sebagai sumber belajar.


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Perpustakaan

Dalam bahasa Indonesia istilah “perpustakaan” dibentuk dari kata dasar pustaka ditambah awalan “per” dan akhiran “an”. Menurutut kamus Umum Bahasa Indonesia perpustakaan diartikan kumpulan buku-buku. Dalam bahasa Inggris disebut library yang berarti perpustakaan.

Sedangkan menurut UURI (Undang-Undang Republik Indonesia) Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan pada BAB I Pasal 1, Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka.[1]

B.     Jenis-jenis Perpustakaan
1.      Perpustakaan Nasional
Perpustakaan Nasional berfungsi untuk pengumpulan, penyimpanan bahan pustaka dari dalam dan luar negri. Perpustakaan nasional berkedudukan di ibukota negara. berikut fungsi perpustakaan yang lainnya :

-        Membantu presiden dalam merumuskan kebijaksanaan mengenai pengembangan, pembinaan dan pendayagunaan perpustakaan.
-        Melaksanakan pengembangan tenaga perpustakaan dan kerjasama antar badan atau lembaga baik perpustakaan dalam negri maupun luar negri.
2.      Perpustakaan Wilayah
Berkedudukan dipropinsi sebagai pusat kerja sama antar perpustakaan di wilayah propinsi, menyimpan koleksi bahan pustaka yang menyangkut propinsi, semua terbitan diwilayah pusat penyelenggaraan pelayanan referensi, informasi dan penelitian  dalam wilayah propinsi menjadi unit pelaksana teknis pusat pembinaan perpustakaan.

3.      Perpustakaan Umum
Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama, dan status sosial-ekonomi.
Perpustakaan umum terbagi atas :
                                                       a.            Pepustakaan umum desa adalah perpustakaan yang berada di daesa atau kelurahan yang dikelola oleh pemerintah desa.
                                                      b.            Perpustakaan  umum kecamatan adalah perpustakaan yang berada di kecamatan seebagai cabang layanan perpustakaan kabupaten yang layanannya yang diperuntukan bagi masyarakat di wilayah masing-masing.
                                                       c.            perpustakaan umum kabupaten adalah perpustakaan yang berada di kabupaten sebagai cabang perpustakaan perpustakaan daerah yang dikelola oleh pemerintah kabupaten.
                                                      d.            Perpustakaan umum daerah adalah perpustakaan yang berada di daerah sebagai cabang perpustakaan wilayah yang dikelola oleh pemerintah daerah.
4.      Perpustakaan Keliling
Perpustakaan keliling merupakan perluasan jasa dari perpustakaan umum yang melayani masyarakt yang tidak terjangkau oleh pelayanan pepustakaan umum, perluasan jasa dapat dilakukan dengan menggunakan mobil dimana dalam mobil terdapat berbagai macam buku-buku. [2]

5.      Perpustakaan  Khusus
Perpustakaan khusus lebih menekankan fungsi informasi, memberikan pada pemakai tertentu saja dan memberikan jasa terbatas pada ruang lingkup subyek tertentu saja.   Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang diperuntukkan secara terbatas bagi pemustaka di lingkungan lembaga pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga pendidikan keagamaan, rumah ibadah, atau organisasi lain.

6.      Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang dikelola oleh sekolah dengan tujuan membantu sekolah mencapai tujuannya. Perpustakaan sekolah berfungsi sebagi pusat kegiatan belajar mengajar, pusat baca guna menambah ilmu pengetahuan.

7.      Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang dikelola oleh perguruan tinggi yang bertujuan membantu tercapainya tujuan perguruan tinggi.


8.      Perpustakaan Pribadi
Perpustakaan pribadi adalah perpustakaan yang dibiayai dan dikelola sendiri tetapi jasanya terbuka untuk umum.

9.      Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital adalah suatu sistem yang menyediakan suatu komunitas pengguna dengan akses terpadu yang menjangkau keluasan ilmu pengetahuan yang telah tersimpan dan terorganisasi dengan baik.[3]

10.  Perpustakaan Hibrida
Perpustakaan hibrida adalah perpustakaan yang mengelola teknologi dari dua sumber yaitu sumber elektronik dan sumber koleksi yang tercetak.

C.     Fungsi Perpustakaan
Secara umum, perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut :
1.      Fungsi Informasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat :[4]
                                                       a.            Mengambil beberapa ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu.
                                                      b.            Mempunyai kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhan.
                                                       c.            Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan untuk memecahkan masalah.
                                                      d.            Mendapatkan berbagai informasi yang tersedia dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.

2.      Fungsi Pendidikan
Dalam perpustakaan terdapat berbagai informasi seperti bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Dari fungsi ini manfaat yang diperoleh adalah:

                                                       a.            Agar pengguna perpustakaan mendapatkan kesempatan untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan.
                                                      b.            Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual.
                                                       c.            Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.

3.      Fungsi Kebudayaan
Perpustakaan menyediakaan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi yang lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:[5]
                                                       a.            Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna sebagai penguasaan teknologi.
                                                      b.            Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara hormonis.
                                                       c.            Meningkatkan mutu kehidupan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk meningkatakan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia secara individu maupun secara kelompok.

4.      Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi untuk:
                                                       a.            Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani.
                                                      b.            Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang.
                                                       c.            Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.

5.      Fungsi Penelitian
Sebagai fungsi penelitian perpustakaaan menyediakan berbagai inforamsi untuk menunjang kegiatan penelitian.

6.      Fungsi Deposit
Sebagi fungsi deposit perpustakaan berkewajiban menyimpan dan melestarikan semua karya cetek dan karya yang direkam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang menjalankan fungsi deposit secara nasional adalah perpustakaan nasional.

D.    Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar
                                    Menurut Association For Education Tehnology ( AECT)  sumber belajar adalah
berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya.[6] Sumber pembelajaran dapat dikelompokan menjadi dua bagian, yaitu :
1)      Sumber pembelajaran yang di rancang dibuat untuk digunakan dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film dan lain-lain yang memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2)      Sumber pembelajaran yang karena dimanfaatkan yang banyak terdapat disekeliling kita dan jika kita membutuhkan tinggal memanfaatkannya.

Mengacu pada definisi AECT tentang sumber belajar, maka sumber belajar jenis pertama yaitu sumber belajar yang sengaja dibuat untuk membantu pencapaian tujuan belajar perlu disimpan untuk didayagunakan secara maksimal. Perpustakaan sekolah bertujuan menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menmbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya piker, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara secara efisien, serta memberikan dasar kea rah studi mandiri.[7]

Perpustakaan merupakan pusat sarana akademis. Perpustakan menyediakan bahan-bahan pustaka berupa bahan cetak dan bahan-bahan non cetakan. Bahan-bahan cetak seperti buku, majalah atau jurnal ilmiah, peta, surat kabar dan lain-lain. Sedangkan bahan-bahan non cetakan seperti micro film, foto-foto, film, video, lagu-lagu dalam piringan hitam, rekaman pidato dan lain-lain. Perpustakaan harus dimanfaatkan baik itu pelajar atau mahasiswa dan masyarakat untuk mendapatkan informasi.

Bahan-bahan yang tersedia diperpustakaan dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu[8] :
                                   a.            Bahan-bahan Referensi
Bahan-bahan referensi merupakan sumber-sumber untuk fakta-fakta tertentu yang sudah baku, misalnya ensiklopedia, kamus, statistic, buku tahunan, biografi, buku pegangan, atlas, indeks, abstrak dan lain-lain. Bahan-bahan sumber ini tidak untuk dipinjamkan tetapi apabila kita membutuhkannya hanya diperbolehkan membaca dalam perpustakaan.

                                   b.            Bahan-bahan  Reserve
Bahan-bahan terdiri dari buku-buku, artikel, atau handouts untuk mata pelajaran tertentu atas permintaan tertentu atas permintaan tenaga pengajarnya. Ini dimaksudkan agar semua pelajar dan mahasiswa yang mengikuti mata pelajaran itu dapat memperoleh akses terhadap bahan-bahan yang merupakan bagian dari penyelesaian tugas-tugas yang dibebankan oleh pengajar.

                                   c.            Pinjaman
Buku-buku dalam berbagai bidang keilmuan pada umumnya siap untuk dipinjamkan untuk jangka waktu antara dua minggu sampai satu bulan kepada pelajar, mahasiswa atau masyarakat umum yang memiliki kartu anggota perpustakaan. Klasifikasi buku yang umum digunakan pada perpustakaan adalah Klasifikasi Desimal Dewey dan Klasifikasi Library of Congress. Klasifikasi Desimal Dewey mengidentifikasi bidang-bidang ilmu dengan kode angka tiga digit, sedangkan Klasifikasi Library of Congress menggunakan abjad.
         Pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut :[9]
                                   a.  Keterampilan mengumpulkan informasi, yang meliputi :
·      Mengenal sumber informasi dan pengetahuan.
·      Menentukan lokasi sumber informasi berdasarkan sistem klasifikasi perpustakaan, cara menggunakan catalog dan indeks.
·      Menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedia, kamus, buku tahunan, dan lain-lain.
                                   b.  Keterampilan mengambil dan intisari mengorganisasikan informasi seperti:
·      Memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah
·      Mendokumentasikan informasi dan sumbernya.
                                   c.  Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi, seperti :
·         Memahami bahan yang dibaca.
·         Membedakan antara fakta dan opini.
·         Menginterpretasikan informasi baik yang saling mendukung maupun yang berlawanan.
                                  d.  Keterampilan menggunakan informasi :
·         Memanfaatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah.
·         Menggunakan informasi dalam diskusi.
·         Menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.

BAB III
PENUTUP

            Kesimpulan

Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. jenis perpustakaan ada beberapa macam antara lain adalah Perpustakaan Nasional, Wilayah, Umum, Keliling, Khusus, Sekolah, Perguruan Tinggi, Pribadi, Digital dan Hibrida.

Perpustakaan di sekolah merupakan suatu sarana pendidikan penujang kegiatan belajar siswa memegang peranan yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan di sekolah. Perpustakaan sekolah merupakan pusat sumber belajar serta informasi bagi pemakainya. Secara umum perpustakaan mempunyai beberapa fungsi umum yaitu fungsi informasi, pendidikan, kebudayaan, rekreasi, penelitian, dan deposit.

Perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yaitu sumber belajar yang dibuat untuk pencapaian tujuan belajar perlu disimpan dan didayagunakan secara maksimal, penyimpanan berbagai sumber belajar tadi ditempatkan dan diorganisasikan di perpustakaan. Perpustakaan disini bertujuan untuk menyerap dan menghimpun informasi, mewujudkan suatu wadah pengetahuan yang terorganisasi, menumbuhkan kemampuan menikmati pengalaman imajinatif, membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya piker, mendidik murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara efisien.
DAFTAR PUSTAKA


Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. Hal 103
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, PT  Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2001. Hal 3
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Depdikbud, Jakarta, 1994. Hal 155
Wiji Suwarno, Imu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, AR-RUZZ MEDIA, Jogjakarta, 2010. Hal 260



[1] Wiji Suwarno, Imu Perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, AR-RUZZ MEDIA, Jogjakarta, 2010. Hal 260
[2] Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Depdikbud, Jakarta, 1994. Hal 155
[3] Wiji Suwarno, Ilmu Perpustakaan dan Kode Etik Pustakawan, Ar-Ruzz Media, Jogjakarta, 2010. Hal 27
[4] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, PT  Grasindo Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2001. Hal 3
[5] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, PT Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta, 2001. Hal 4
[6] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, PT  Grasindo, Jakarta,  2001. Hal 5

[7] Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, PT  Grasindo, Jakarta,  2001. Hal 6
[8] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT  Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. Hal 102
[9] Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007. Hal 103

Kamis, 02 Juni 2011

Menghilangkan bekas jerawat secara Herbal

Pada sebagian besar kasus, jerawat bisa meninggalkan bekas atau parut pada wajah sehingga dapat mengganggu penampilan.
Butuh waktu lama untuk menghilangkan bekas jerawat tersebut, bahkan untuk beberapa kasus bekas jerawat tersebut tidak pernah bisa hilang.
Oleh karena itu, bagi sebagian besar orang, bekas jerawat sama bermasalahnya dengan jerawat itu sendiri.
Kabar baiknya, saat ini ada berbagai cara untuk menghilangkan bekas jerawat mulai dari cara alami hingga medis bahkan untuk beberapa kasus mungkin diperlukan skin resurfacing atau operasi.
Penanganan Bekas Jerawat Non-Resep
Anda bisa pergi ke apotek atau toko obat untuk mencari obat atau krim yang dapat menghilangkan bekas jerawat.
Namun, perlu diingat jika bekas jerawat yang dialami cukup parah sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter kulit atau ahli kecantikan kulit.
Hal ini dilakukan agar wajah tidak semakin menderita dan rusak karena salah penanganan.
Ramuan Herbal Alami
Ada beberapa tumbuhan atau bahan alami yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan bekas jerawat, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Aloe Vera/Lidah Buaya
Lidah buaya telah digunakan selama berabad-abad untuk perawatan kulit dan rambut.
Saat ini sudah banyak krim topikal berbahan dasar lidah buaya yang beredar di pasar maupun toko obat yang bisa Anda gunakan untuk menghilangkan bekas jerawat.
2. Madu
Madu memiliki sifat antibakteri serta memiliki kemampuan untuk melembutkan kulit. Oleskan madu di sekitar bekas jerawat, pijat selama beberapa menit dan kemudian bilas dengan air hangat.
3. Minyak Zaitun
Minyak zaitun digunakan untuk melembabkan dan melembutkan tekstur kulit, sehingga bisa mengurangi tampilan menonjol dari bekas jerawat.
4. Tomat
Tomat merupakan sumber vitamin A yang berlimpah. Efek utamanya adalah merangsang produksi kolagen, sehingga menyembuhkan kulit dari bekas jerawat.
Caranya sangat mudah, cukup iris tomat dan tempelkan pada bekas jerawat minimal 2 kali sehari.

Manfaat Ketan Hitam



Bila dikonsumsi teratur, ketan hitam kaya manfaat. Sst katanya,  bisa membuat awet muda lho. Ketan hitam membantu pembentukkan sel darah merah sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh terhadap beberapa penyakit. Apa sebabnya? Karena ternyata ketan hitam memiliki kandungan zat besi hingga 15,52 ppm. Kandungan itu berkhasiat untuk tubuh.
Khasiatnya memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirosis), mencegah gangguan fungsi ginjal, mencegah kanker dan tumor, memperlambat penuaan, berfungsi sebagai antioksidan, membersihkan kolesterol dalam darah, dan mencegah anemia.
Nah, mengetahui khasiat itu, Tim Pastry Chef Aston Primera Pasteur Bandung pun mengolah ketan hitam menjadi penganan yang terbilang unik. Sus ketan hitam salah satu kreasinya.
Bahan dasar tepung ketan hitam yang digunakan membuat black profiterole memiliki warna dominan hitam. Tentu saja berbeda dengan kue sus yang kebanyakan berwarna putih kecokelatan.
Di balik kelezatan black profiterole yang ditawarkan hotel bintang empat di Jalan Dr Djunjunan, Kota Bandung ini, memang sekaligus menawarkan beragam manfaat. Kalau soal rasa jangan ditanya. Yuk nikmati dan rasakan manfaatnya.

Sabtu, 28 Mei 2011

PERKEMBANGAN PADA MASA REMAJA


Masa Remaja

Dalam perkembangan seseorang masa remaja mempunyai arti khusus dan mempunyai tempat yang tidak jelas dalam rangkaian perkembangan seseorang. Dikatakan tidak jelas karena dalam kehidupan manusia ada tiga yaitu masa kanak-kanak, masa dewasa danmasa tua.
Masa remaja disebut tidak jelas karena masa remaja belum memperoleh status dewasa tetapi tidak memiliki status kanak-kanak. Menurut Ausubet (1965) menyebut bahwa status primer artinya status diperoleh berdasarkan kemampuan dan usaha sendiri. Status anak adalah status diperoleh (derived). Artinya tergantung daripada apa yang diberikan oleh orang tua dan masyarakat. Sedangkan status interm berhubungan dengan masa peralihan yang timbul sesudah pemasakan seksual (pubertas). Dalam masa peralihan diperlukan untuk mempelajari remaja mampu memikul tanggung jawabnya nanti dalam masa dewasanya.
Batas-batas remaja dan dewasa akan kabu apabila :
-          Adanya remaja yang tidak sekolah dan bekerja karena dia sudah memasuki dunianya orang dewasa pada usia remaja. Hal ini diberi istilah masa remaja diperpendek
-          Sedangkan masa remaja diperpanjang yaitu usia sudah dewasa (di atas 20 tahun) masih duduk dengan orang tua, belum punya penghasilan dan kebutuhan masih menjadi tanggung jawab orang tua.
Fase-fase masa remaja Pubertas dan adolensi
Dalam buku-buku Angelsaksis (Hill/Monks 1977) istilah “Pemuda” (youth) memperoleh arti yang baru yaitu suatu masa peralihan antara masa remaja dan masa dewasa. Istilah pubertas dari kata puber atau pubesent. Kata lain Pubescere berarti mendapatkan pubes atau rambut kemaluan yaitu suatu tanda kelamin sekunder yang menunjukkan perkembangan seksual. Istilah puber adalah remaja sekitar pemasalah seksual.
Pubertas terjadi antara 12-16 tahun pada anak laki-laki dan pada anak wanita 11-15 tahun. Istilah adolesensi artinya menjadi dewasa atau perkembangan menjadi dewasa. Sebelum pubertas, ada masa pra pubertas. Pra pubertas adalah periode sekitar kurang lebih 2 tahun sebelum terjadinya pemasakan seksual yang sesungguhnya, tetapi sudah terjadi perkembangan psikologis yang berhubungan dengan pemasakan beberapa kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang bermuara langsung di dalam saluran darah. Hormon adalah zat-zat yang dikeluarkan. Hormon-hormon tersebut memberikan stimulus pada badan anak sedemikian rupa sehingga anak tersebut merasakan rangsangan-rangsangan, suatu rangsang hormonal yang menyebabkan suatu rasa tidak senang dalam diri anak. Suatu rasa yang belum pernah dialami sebelumnya, yang tidak dimengertinya dan dia yang mengakhiri tahun kanak-kanak yang menyenangkan.

a.   Perkembangan Seksualitas
Hormon tumbuh sudah ada sejak dilahirkan, hanya saja pada masa pubertas timbul percepatan pertumbuhan karena adanya koordinasi yang baik antara kerja kelenjar-kelenjar. Hormon gonadotrop mempercepat permasalahan sel-sel telur dan sel sperma. Perkembangan organ-organ genital yang ada baik diluar ataupun di dalam sangat menentukan tingkah laku seksual.
Tanda-tanda seksual di samping tanda-tanda kelamin primer, ada juga tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya perubahan suara pada anak laki-laki merupakan tanda yang jelas bagi perkembangan anak laki-laki ke arah keadaaan dewasa. Untuk pere,puan yaitu adanya menstruasi. Disebut tanda-tanda kelamin primer menunjuk pada badan langsung, berhubungan dengan alat reproduksi. Tanda-tanda kelamin sekunder yaitu tanda-tanda jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan alat reproduksi namun tanda-tanda yang khas baik perempuan atau laki-laki. Percepatan perkembangan berakibat dari beberapa faktor yaitu faktor lingkungan, faktor adat, dan faktor genital.
b.   Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungan dengan pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan dalam perkembangan sosial remaja. Dari segi sosial remaja mempunyai sisi marginal maksudnya anak harus belajar agar dapat memperoleh tempat kedewasaan. Sifat yang khas dari kelompok anak pra remaja atau pra pubertas ini adalah bahwa mereka tidak menentng orang dewasa, melainkan justru menirukan mereka dalam olahraga, permainan dan kesibukan-kesibukan yang lain.
c.   Remaja dalam waktu luang
Krisis originalitas remaja nampak paling jelas pada waktu luang yang sering disebut sebagai waktu pribadi orang (remaja) itu sendiri. Brightbill (1966) menanamkan waktu luang tersebut sebagai suatu tantangan karena waktu tadi merupakan waktu untuk bebas bagi seseorang. Waktu bebas bagi seseorang  dalam tanda petik biasanya kesukaran dalam memanfaatkan waktu luang. Disini biasanya kebosanan, segan untuk melakukan apa saja yang merupakan fenomena yang sering kita jumpai. Remaja dalam waktu luang harus diarahkan hal-hal yang positif karena sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri dan untuk melepaskan ketegangan. Misalnya olahraga, kerja gotong royong, ronda kampung, mengadakan pertandingan antar kampung dan sebagainya.